lagi-lagi saya duduk disini,
depan saya ada jendela
depannya lagi ada pohon
lagi-lagi saya lupa
lupa sama semuanya
saya nggak tahu harus melakukan apa
saya lupa, saya hidup untuk apa?
untuk siapa?
untuk kemana?
lagi-lagi saya asal mengetik
di temani si nada yang berfrekuensi,
yang masuk ke telinga saya.
saya hanya mengetik,
menaiki bukit dan turun ke lembah,
karena mereka ada di setiap tepi frekuensi.
sudah lah jangan ngomongin frekuensi.
saya sudah muak sama fisika.
mengerti tidak maksud saya?
saya bosan.
saya bosan.
saya bosan.
bosan.
bosan.
kenapa hidup ini begitu membosankan.
saya suka malas keluar dari sudut berjendela ini.
lebih baik disini, hening.
tapi kenapa, kenapa saya begitu bosan.
apakah tak ada hal lain yang menarik perhatian saya?
kenapa bumi ini bulat?
kenapa nggak kotak?
atau segitiga?
saya suka heran.
kenapa buah itu dinamakan apel?
kenapa nggak alp?
atau epal?
atau lepa?
lagi-lagi saya ngomong sendiri.
lagi-lagi.
lagi.
lagi.
lagi.
Wednesday, May 8, 2013
Saturday, May 4, 2013
mikro meter
kadang saya suka berfikir.
pohon itu hijau.
berjarak lima ratus meter dari pintu rumahku,
apa warnanya jika berjarak lima ratus mikro meter dari mataku?
apakah tetap hijau?
biru.
awan itu biru.
berjarak satu juta meter dari mataku,
apa warnanya jika berjarak satu mikro meter dari bola mataku?
apakah tetap biru?
indah.
senyuman itu indah.
berjarak sepuluh meter dari tempat ku berdiri.
seperti apa senyumannya jika berjarak sepuluh mikro meter dari mataku?
apakah tetap indah?
apakah semua yang saya bisa lihat dari jauh, sama dengan apa yang saya akan lihat dari dekat?
apakah semua hal dapat saya nilai berdasarkan penglihatan jarak jauh saya?
semuanya tidak berarti buruk, dan semuanya tidak berarti indah.
lihat sekali lagi, secara dekat.
Subscribe to:
Posts (Atom)